Dewilicious Blog's

Dewilicious, Extraordinary Girl With Her Imagination

Beberapa kali gue pengen ketemu lo tapi lo gag pernah mau nerima ajakan gue. Mungkin lo udah jengah ngeliat muka gue. Atau mungkin lo gag pengen denger kata-kata yang gue ucapin. Karena gue gag tau kapan gue bisa ketemu dan ngomong ini ke lo jadi gue sampein disini aj.


"Li, gue ngajakin lo ketemu bukan buat ngasih lo penjelasan atau apapun tentang masalah kita. Tapi gue cuma pengen bilang makasih sama lo. Selama ini lo udah ngajarin gue banyak hal, banyak hal seperti lo ngasih tau ke gue giman cara lo ngadepin rasa sakit. Bukan berarti gue niru cara lo sepenuhnya tapi gue tahu bagaimana cara agar rasa sakit itu gag terasa sakit lagi. Makasih karena lo udah buat gue berubah, makasih karena lo jadi jalan gue buat gue jadi dewasa kayak gue sekarang. Beribu-ribu terimakasih karena lo udah bikin masa SMA gue sangat berwarna. Makasih karena lo bikin hidup gue penuh arti. Lo tahu? Dunia gue sepi banget gag ada lo."

Beberapa minggu yang lalu gue nonton beberapa film lama, Spiderman 3, Matrix dan Twilight. Dalam film itu gue nemuin beberapa persamaan cerita, salah satunya adalah tentang bahwa hidup ini adalah sebuah pilihan. Antara ya atau gag, antara baik atau buruk, antara memaafkan atau tidak, antara memberi kesempatan atau tidak.

Di Spiderman 3 gue inget Peter Parker ngomong, "Life is a choise". Hidup ini pilihan, antara memaafkan pembunuh pamannya atau harus membunuhnya. Di film Twilight si Edward Cullen harus milih antara membiarkan ia berubah menjadi seperti dirinya "vampire" atau menyembuhkannya dan memberikan dia kehidupan seperti manusia pada umumnya dan juga pada saat Proom Night ketika ceweknya minta sama dia buat ngubah dia jadi vampire juga tapi pada kenyataannya dia milih buat gag ngubah ceweknya jadi vampire.

Hidup ini emang bikin bingung. Lo gag bakalan pernah tau kemana hidup lo nanti kalo lo milih suatu pilihan. Lo gag pernah tahu apa yang bakalan lo dapet nanti kalo lo ambil suatu pilihan. Kayak film The Matrix Neo harus nentuin antara dua pil.
Pil Merah : Berarti dia harus nerima dan ngeliat kenyataan hidup ini sebenernya tu jauh dari yang dia alamin selama ini.
Pil Biru : Hanya akan masa bodoh dengan kenyataan dan terima aja apa yang udah dia dapet sekarang, nikmatin aja semua mimpi-mimpi.
Hidup ini gag jauh dari 2 pil itu. Neo udah berani buat ambil pil merah dan nerima kenyataan bahwa "hidup" itu sangat-sangat kacau gag seperti yang dia mimpiin selama ini.

Kalo lo jadi Neo, mana pil yang lo ambil?

About this blog

Hai! Ini blog gue jaman labil. Blog ini gue bikin setelah gue berantem sama sahabat gue jaman SMA. Jaman gue ga tahu kemana gue harus cerita. Ga tahu harus percaya sama siapa.
But if one day YOU, my bestfriend, ga sengaja ngebaca blog gue ini. Gue bener-bener minta maaf atas semua, kata-kata dan tindakan gue waktu itu. BIG APPOLOGY.

Blog ini jarang gue update karena gue ada blog lain. If you don't mind dateng ke blog gue yang lain. Thank you. :D

Dewilicious

About "Dewi"

Foto saya
De(wi)licious. Dewi suka yang delicious. Tapi jijik sama yang namanya ingus. Suka buku Radikus Makankakus. De(wi)licious.

Flag Counter

free counters