Kata-kata itu gw dapet dari salah satu novel luar negeri yang judulnya "The Kite Runner". Ceritanya tentang persahabatan 2 orang anak Afghanistan yang tak lain mereka sebenarnya adalah saudara tiri. Mereka tumbuh bersama, bermain bersama, hidup di rumah yang sama, menghirup udara yang sama tiap hari.
Cerita yang sangat menyentuh. Kesetiaan seorang adik pada kakaknya. Adik yang tak pernah tahu bahwa orang yang selama ini dia panggil tuan sebenarnya adalah kakak tirinya. Kakak itu bernama Amir dan adiknya bernama Hasan. Amir pada mulanya merasa iri kepada Hasan karena dia telah merebut perhatian Baba-ayahnya.
Hingga pada akhirnya Amir merasa menyesal telah mengkhianati Hassan pada saat dia diganggu oleh Assef dan teman-temannya, dia mengejar layang-layang pada turnamen layang-layang untuk Amir, "Untukmu keseribu kalinya..."
Kata itu yang terus terngiang-ngiang di telinga Amir.
Sampai setelah Hassan meninggal di tangan Taliban Afghanistan, kata-kata itu terus terngiang. Amir kembali ke Afghanistan 12 tahun setelah dia meninggalkan Afghanistan dan pergi ke Amerika pada saat perang terjadi karena permintaan sahabat Baba nya, Rahim Khan. Tujuan utama rahim Khan adalah meminta Amir untuk membawa anak Hassan Sohrab pergi dari Afghanistan.
Gila, kalo lo baca cerita lengkapnya. Lo bakal sadarin sesuatu, sesuatu yang pada sampai saat ini gw gag mampu ngerangkai kata-katanya. Terlalu indah u ntuk di ucapkan, terlalu sakit untuk di lupakan.
L, Untukmu keseribu kalinya...
Cerita yang sangat menyentuh. Kesetiaan seorang adik pada kakaknya. Adik yang tak pernah tahu bahwa orang yang selama ini dia panggil tuan sebenarnya adalah kakak tirinya. Kakak itu bernama Amir dan adiknya bernama Hasan. Amir pada mulanya merasa iri kepada Hasan karena dia telah merebut perhatian Baba-ayahnya.
Hingga pada akhirnya Amir merasa menyesal telah mengkhianati Hassan pada saat dia diganggu oleh Assef dan teman-temannya, dia mengejar layang-layang pada turnamen layang-layang untuk Amir, "Untukmu keseribu kalinya..."
Kata itu yang terus terngiang-ngiang di telinga Amir.
Sampai setelah Hassan meninggal di tangan Taliban Afghanistan, kata-kata itu terus terngiang. Amir kembali ke Afghanistan 12 tahun setelah dia meninggalkan Afghanistan dan pergi ke Amerika pada saat perang terjadi karena permintaan sahabat Baba nya, Rahim Khan. Tujuan utama rahim Khan adalah meminta Amir untuk membawa anak Hassan Sohrab pergi dari Afghanistan.
Gila, kalo lo baca cerita lengkapnya. Lo bakal sadarin sesuatu, sesuatu yang pada sampai saat ini gw gag mampu ngerangkai kata-katanya. Terlalu indah u ntuk di ucapkan, terlalu sakit untuk di lupakan.
L, Untukmu keseribu kalinya...
0 komentar:
Posting Komentar